Berbahayakah Kista pada Ginjal Manusia? - Yayasan Ginjal Indonesia

23/02/2021
Share Postingan

Berbahayakah Kista pada Ginjal Manusia?

23 Februari 2021

Yagin, Jakarta – Kista ginjal sederhana adalah kantung bulat cairan yang terbentuk dalam ginjal atau pada ginjal. Ginjal merupakan dua organ yang berbentuk kacang, berfungsi untuk membuat urine dan menyaring limbah dari darah. Terdapat empat jenis kista ginjal dan jenis yang paling umum disebut kista non-kanker atau kista ginjal sederhana. Kista ginjal sederhana jarang menyebabkan komplikasi atau gagal ginjal

Faktor Risiko Kista Ginjal

Beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan mengidap kista ginjal, antara lain:

  • Jenis kelamin, yaitu lebih sering terjadi pada pria.
  • Usia. Semakin tua usia, maka lebih mungkin mengidap kista ginjal.

Penyebab Kista Ginjal

Penyebab kista ginjal sederhana hinga kini belum diketahui secara pasti. Namun, ketika lapisan permukaan ginjal mulai melemah, maka kantung ginjal akan terbentuk dan membentuk kantung (divertikulum).

Kemudian, kantung tersebut akan terisi cairan, terlepas, dan menjadi kista. Kondisi ini umumnya terjadi seiring pertambahan usia.

Baca Juga : Lebih Dekat Dengan Anatomi Ginjal

Gejala Kista Ginjal

Biasanya, kista ginjal sederhana tidak menimbulkan tanda atau gejala tertentu. Gejala akan muncul saat kista tumbuh cukup besar atau menekan organ lain. Gejala-gejala tersebut, antara lain:

  • Demam, menggigil, atau gejala infeksi lainnya.
  • Rasa nyeri yang timbul pada punggung, pinggang, atau perut bagian atas.
  • Sering buang air kecil.
  • Darah dalam urine atau urine berwarna gelap.
  • Fungsi ginjal yang menurun (jarang sekali terjadi).

Selain itu, terdapat juga gejala lainnya pada penyakit ginjal polikistik, yaitu:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Perut terasa nyeri atau bengkak.
  • Terasa nyeri di bagian belakang ginjal akibat mengalami pembengkakan.
  • Adanya protein dalam urine.
  • Ditemukannya batu ginjal.

Diagnosis Kista Ginjal

Dokter akan mendiagnosis kista ginjal dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang seperti:

  • Pencitraan dengan menggunakan USG, CT scan, atau MRI, untuk mendeteksi adanya kista ginjal melalui gambar yang dihasilkan.
  • Pemeriksaan darah di laboratorium, untuk memperlihatkan gangguan pada fungsi ginjal secara keseluruhan.
  • Pemeriksaan urine, untuk melihat adanya kandungan darah atau protein di dalam urine.

Komplikasi Kista Ginjal

Beberapa komplikasi akibat kista ginjal, antara lain:

  • Kista pecah dapat menyebabkan rasa nyeri yang cukup parah pada bagian punggung atau bagian samping, yaitu antara tulang rusuk dan panggul.
  • Infeksi pada kista yang menimbulkan rasa nyeri dan demam.
  • Gangguan buang air kecil akibat sumbatan yang disebabkan oleh kista ginjal.
  • Gagal ginjal akibat fungsi ginjalnya sudah rusak.
  • Hipertensi yang kemudian akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Pengobatan Kista Ginjal

Apabila tidak menyebabkan gejala atau gangguan fungsi ginjal di dalam tubuh, maka kista ginjal tidak memerlukan penanganan khusus. Terkadang, kista ginjal sederhana bisa menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Pengidap yang didiagnosis mengalami kista ginjal disarankan melakukan pemeriksaan pencitraan ginjal ulang dalam waktu 6 hingga 12 bulan untuk memantau perkembangan kista tersebut. Jika ukuran kista bertambah besar dan menimbulkan gejala lain, dokter dapat menganjurkan penanganan kista, antara lain:

  • Operasi pengangkatan kista dengan membuat sayatan pada kulit untuk mengeluarkan cairan dari dalam kista, serta memotong atau membakar dinding ginjal yang terdapat kista.
  • Drainase kista yang diikuti dengan pengisian kista dengan alkohol. Dokter akan dilakukan dengan menusukkan jarum kecil melalui kulit hingga menembus dinding kista. Setelah cairan keluar, dokter memberi cairan alkohol pada rongga kista yang membuat jaringan sekitarnya mengeras untuk mencegah kista terbentuk kembali.

Jika seseorang mengidap kista ginjal, disarankan juga untuk:

  • Menghindari dan mengurangi olahraga yang melibatkan kontak fisik, terutama jika ginjal mengalami pembengkakan yang membuatnya rentan mengalami cedera.
  • Melakukan pemindaian, pemeriksaan tekanan darah, dan pemeriksaan laboratorium darah secara rutin untuk memonitor fungsi ginjal.
  • Menghindari konsumsi obat pereda nyeri.

Baca Juga : Menapis Massal, Mencegah Gagal Ginjal

Pencegahan Kista Ginjal

Beberapa upaya pencegahan untuk kista ginjal, antara lain:

  • Pemeriksaan kesehatan secara berkala per tahun.
  • Olahraga secara teratur untuk meningkatkan kesehatan ginjal.
  • Pola makan seimbang dengan mengurangi makanan berlemak dan bergula.
  • Menghindari stres yang dapat memicu atau memperburuk tanda dan gejala.

Sumber: halodoc.com

Edit by: Risma Andira


Sekretariat
Yayasan Ginjal Indonesia
Jl. Kayu Manis X No.34, RW.1, Pisangan Baru, Kec. Matraman, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13130

(021) 22111610
admin@yagin.co.id
Nomor Rekening

  3420406923
  a/n. Yayasan Ginjal Indonesia

  0060009995014
  a/n. Yayasan Ginjal Indonesia

  706016648600
  a/n. Yayasan Ginjal Indonesia

bt_bb_section_top_section_coverage_image