Macam-Macam Penyakit Ginjal yang Harus Diwaspadai - Yayasan Ginjal Indonesia

06/11/2020
Share Postingan

Macam-Macam Penyakit Ginjal yang Harus Diwaspadai

illustrasi by freepik

Jakarta, Yagin.co.id – Ada macam-macam penyakit ginjal yang bisa terjadi. Jika tidak segera diobati, penyakit ginjal tersebut bisa menjadi semakin parah, sehingga akan sulit untuk disembuhkan dan berpotensi menimbulkan komplikasi yang fatal.

Ginjal merupakan sepasang organ yang memiliki peran penting dalam tubuh manusia. Fungsi ginjal adalah untuk menyaring limbah, racun, dan cairan berlebih yang ada di dalam darah, lalu mengeluarkannya melalui urine.Organ ini juga bertugas untuk mengontrol tekanan darah, elektrolit, dan keasaman (pH) darah agar tetap stabil, mengatur produksi sel darah merah, serta menjaga kekuatan kekuatan tulang.

Ketika fungsi ginjal terganggu akibat penyakit ginjal tertentu, kinerja berbagai organ tubuh akan bermasalah. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit ginjal, di antaranya:

  • Penyakit tertentu, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan penyakit autoimun
  • Cedera berat pada ginjal
  • Efek samping obat-obatan
  • Riwayat penyakit ginjal dalam keluarga
  • Usia lebih dari 60 tahun
  • Kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
  • Macam-Macam Penyakit Ginjal dan Gejalanya

Setidaknya ada 8 macam penyakit ginjal yang umum terjadi, yaitu:

1. Infeksi ginjal
Infeksi ginjal atau pyelonephritis biasanya terjadi akibat bakteri yang berpindah dari kandung kemih atau saluran kemih. Perpindahan bakteri ini bisa terjadi akibat infeksi saluran kemih (ISK) yang tidak segera diobati atau adanya sumbatan pada saluran kemih, sehingga aliran urine terhambat.

Penyakit infeksi ginjal dapat menimbulkan beberapa gejala berupa sakit pinggang atau punggung, demam, mual, lemas, nyeri saat buang air kecil, dan ada darah atau nanah dalam urine.

Infeksi ginjal perlu diobati dengan antibiotik seseuai resep dokter. Jika seseorang terkena infeksi ginjal yang sudah parah, biasanya ia akan perlu dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan cairan infus dan antibiotik suntikan selama beberapa hari.

2. Batu ginjal
Batu ginjal merupakan salah satu macam penyakit ginjal yang sering terjadi. Kondisi ini terjadi ketika zat tertentu di dalam ginjal menumpuk, mengendap, dan membentuk gumpalan keras menyerupai batu. Zat-zat tersebut bisa berupa kalsium, oksalat, dan asam urat.

Seseorang berisiko terkena batu ginjal apabila ia memiliki beberapa faktor risiko, seperti kurang minum air putih, sering mengonsumsi makanan asin dan manis, memiliki penyakit tertentu, semisal hiperparatiroidisme dan infeksi saluran kemih.

Batu ginjal yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, jika ukuran batu ginjal sudah besar dan menyumbat atau melukai dinding saluran kemih, maka dapat timbul beberapa gejala sering buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, sakit pinggang yang menjalar ke punggung, serta urine berwarna seperti teh.

Penyakit batu ginjal yang ringan biasanya dapat diobati dengan banyak minum air putih dan mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan nyeri, mengatasi infeksi pada saluran kemih, serta obat untuk membantu pengeluaran batu ginjal.

Untuk menangani batu ginjal yang besar atau jumlahnya banyak, biasanya diperlukan tindakan medis oleh dokter, seperti operasi untuk membuang batu ginjal, bedah ureteroskopi atau pembedahan untuk menghancurkan batu ginjal menggunakan alat khusus yang dipasang lewat saluran kemih, serta ESWL.

3. Gagal ginjal akut
Gagal ginjal akut adalah kondisi ketika ginjal tidak dapat berfungsi normal secara tiba-tiba. Penyakit ginjal yang satu ini biasanya terjadi akibat beberapa faktor, seperti:

  • Cedera parah pada ginjal
  • Perdarahan hebat
  • Dehidrasi berat
  • Sepsis
  • Efek samping obat-obatan tertentu

Kelainan pada ginjal, seperti batu ginjal dan glomerulonefritis
Gagal ginjal akut dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti pembengkakan pada tungkai dan kaki, lemas, menjadi lebih jarang pipis, sesak napas, penurunan kesadaran atau pingsan, hingga kejang. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa membahayakan nyawa penderitanya.

Penderita gagal ginjal akut perlu mendapatkan perawatan dari dokter di rumah sakit. Selama perawatan, dokter mungkin akan menyarankan pasien untuk membatasi asupan garam serta kalium, memberikan obat-obatan untuk memperbaiki fungsi ginjal, dan menjalani cuci darah.

4. Gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal yang berlangsung selama lebih dari 3 bulan. Gagal ginjal kronis bisa disebabkan oleh gagal ginjal akut yang tidak ditanggani, efek samping obat-obatan, hingga penyakit tertentu, seperti diabetes dan hipertensi.

Jika masih dalam wahap awal, gagal ginjal kronis biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, jika sudah berkembang menjadi semakin parah, gagal ginjal kronis dapat menimbulkan beberapa gejala berupa pembengkakan di kaki, lemas, pucat, nafsu makan hilang, mual, gatal-gatal, kram otot, sulit tidur, dan sesak napas.

Penderita gagal ginjal kronis membutuhkan perawatan di rumah sakit. Selama perawatan, dokter dapat memberikan obat-obatan untunk memperbaiki fungsi ginjal dan menyarankan pasien untuk menjalani cuci darah. Untuk menangani gagal ginjal stadium akhir, dokter biasanya perlu melakukan operasi transplantasi ginjal.

5. Nefropati diabetik
Nefropati diabetik adalah penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes atau gula darah tinggi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala berupa susah tidur, gatal-gatal, urine berbusa, tubuh lemas, serta pembengkakan pada wajah, tungkai, kaki dan lengan.

Nefropati diabetik umumnya tidak dapat disembuhkan, namun penanganan dapat dilakukan untuk mencegahnya menjadi semakin parah atau menimbulkan komplikasi yang berbahaya.

Untuk menangani penyakit ginjal ini, dokter akan memberikan pengobatan untuk mengontrol tekanan darah dan gula darah, menyarankan diet rendah garam, serta terapi cuci darah.

6. Sindrom nefritik
Sindrom nefritik adalah penyakit ginjal yang terjadi akibat peradangan pada glomerulus atau bagian ginjal yang berfungsi menyaring darah. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi, gangguan autoimun, hingga kelainan genetik.

Penyakit ini dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti buang air kecil berdarah, demam, sakit perut, serta pembengkakan di beberapa bagian tubuh, seperti mata, kaki, dan lengan akibat penumpukan cairan.

Penderita sindrom nefritik biasanya perlu mendapat perawatan dari dokter di rumah sakit. Untuk mengobati penyakit ginjal ini, dokter dapat memberikan obat-obatan, menyarankan pasien untuk menjalani diet rendah garam dan kalium.

Jika sudah menyebabkan gangguan fungsi ginjal, penyakit ini perlu ditangani dengan prosedur cuci darah.

7. Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik terjadi ketika ada kebocoran pada glomerulus, sehingga terdapat banyak protein pada urine. Sindrom nefrotik bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti infeksi, diabetes, dan lupus.

Penyakit ini dapat menimbulkan gejala berupa urine berbusa, pembengkakan atau edema di sekitar mata, kaki, dan lengan, letih dan lesu, serta kehilangan nafsu makan.

Penanganan sindrom nefrotik perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Misalnya jika disebabkan oleh infeksi, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk mengatasi infeksi. Jika disebabkan oleh lupus, dokter dapat memberikan obat kortikosteroid untuk mengatasi peradangan.

8. Tumor ginjal
Tumor ginjal adalah benjolan yang muncul di ginjal akibat pertumbuhan sel abnormal. Tumor ginjal yang berukuran kecil biasanya bersifat jinak, sedangkan yang berukuran besar biasanya bersifat ganas dan dapat menyebabkan kanker ginjal.

Penyebab tumor ginjal belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan peluang seseorang mengalami penyakit ini. Faktor risiko tersebut meliputi:

  • Obesitas dan pola makan yang tidak sehat
  • Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol
  • Riwayat hipertensi atau penyakit kanker ginjal dalam keluarga
  • Sering terpapar zat beracun atau mengonsumsi obat-obatan tertentu

Rutin menjalani terapi cuci darah
Sebagian besar tumor ginjal tahap awal biasanya tidak menimbulkan gejala. Jika muncul gejala, biasanya tidak spesifik dan bisa menyerupai penyakit ginjal lainnya.

Pengobatan tumor ginjal tergantung pada ukuran, tahapan, pertumbuhan, dan perkembangan tumor itu sendiri.

Tahap awal pengobatannya adalah dengan observasi penuh untuk mencegah pertumbuhan tumor dan mempertahankan fungsi ginjal. Pada tahap lanjut, tumor ginjal memerlukan terapi dengan obat-obatan dan operasi.

Selain beberapa penyakit ginjal di atas, masih ada beberapa macam penyakit ginjal yang dapat terjadi, contohnya penyakit ginjal polikistik, lupus nefritis atau peradangan ginjal akibat penyakit lupus, serta hidronefrosis.

Pemeriksaan Macam-Macam Penyakit Ginjal
Sebagian penyakit ginjal ada yang tidak menimbulkan gejala di tahap awal dan baru menimbulkan gejala ketika sudah menjadi parah. Oleh sebab itu, Anda dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan ginjal atau menjalani general check up ke dokter.

Ketika mengevaluasi fungsi ginjal, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik beserta pemeriksaan fungsi ginjal melalui tes darah dan urine, serta pemeriksaan penunjang lain, seperti Roentgen ginjal, pielografi, USG, dan CT-scan atau MRI ginjal.

Macam-macam penyakit ginjal yang dibiarkan atau tidak diobati dengan tepat, lambat laun akan menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal dan mengakibatkan gagal ginjal berat. Hal in dapat berisiko tinggi membahayakan nyawa penderitanya.

Jika gagal ginjal yang terjadi sudah berat atau sama sekali sudah membuat ginjal tidak berfungsi, maka penderita kondisi ini akan membutuhkan terapi cuci darah seumur hidup atau menjalani transplantasi ginjal.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya tidak mengabaikan gejala penyakit ginjal yang muncul dan jangan lupa untuk rutin memeriksakan diri ke dokter agar penyakit ginjal bisa terdeteksi sejak dini.

Sumber: Alodokter.com

Editor by: Sarmin


Sekretariat
Yayasan Ginjal Indonesia
Jl. Kayu Manis X No.34, RW.1, Pisangan Baru, Kec. Matraman, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13130

(021) 22111610
admin@yagin.co.id
Nomor Rekening

  3420406923
  a/n. Yayasan Ginjal Indonesia

  0060009995014
  a/n. Yayasan Ginjal Indonesia

  706016648600
  a/n. Yayasan Ginjal Indonesia

bt_bb_section_top_section_coverage_image