15 Februari 2021
Yagin, Jakarta – Fosfor merupakan mineral yang berperan penting dalam membentuk sel dan jaringan tubuh. Namun jika terjadi penumpukan fosfor di dalam tubuh, maka bisa terjadi sejumlah gangguan kesehatan. Lalu, apa saja dampak yang dapat ditimbulkan akibat penumpukan fosfor? Mari simak penjelasannya di artikel berikut ini.
Fosfor adalah salah satu mineral yang jumlahnya paling banyak di dalam tubuh. Di dalam tubuh, fosfor memiliki berbagai peran penting, seperti membentuk serta menguatkan jaringan tulang dan gigi, memberikan energi bagi tubuh, menghasilkan protein, serta memelihara otot, saraf, jantung, dan ginjal.
Rekomendasi asupan fosfor setiap harinya berbeda-beda pada setiap orang tergantung usianya. Jumlah asupan fosfor yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:
- Untuk orang dewasa, serta ibu hamil dan menyusui adalah 700 mg per hari.
- Untuk bayi berkisar antara 100 – 250 mg per hari.
- Anak usia 1-9 tahun membutuhkan 500 mg per hari,
- Anak dan remaja usia 10-18 tahun membutuhkan sekitar 1200 mg per hari.
Meski memiliki fungsi yang cukup penting bagi tubuh, penumpukan fosfor justru bisa berdampak buruk bagi tubuh. Kondisi kelebihan fosfor dalam tubuh ini secara medis disebut hiperfosfatemia.
Penyebab Penumpukan Fosfor dalam Tubuh
Penumpukan fosfor dapat disebabkan oleh beberapa kondisi atau penyakit tertentu, di antaranya:
1. Gagal ginjal kronis
Salah satu fungsi ginjal adalah membuang racun dan kelebihan cairan serta mineral dalam tubuh melalui urine. Ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik, misalnya karena gagal ginjal kronis, maka mineral dan racun akan menumpuk di dalam tubuh.
Akibatnya, kadar racun, elektrolit, serta mineral (termasuk fosfor) dalam darah akan meningkat terlalu tinggi.
Baca Juga : Gagal Ginjal Akut, Gejala, Penyebab & Pengobatan
2. Hipoparatiroid
Hipoparatiroid adalah kondisi ketika kelenjar paratiroid dalam tubuh hanya mengeluarkan hormon paratiroid dalam jumlah sedikit. Hormon ini berfungsi untuk mengendalikan kadar fosfor dan kalium dalam darah.
Ketika produksi hormon paratiroid tidak sesuai dengan kebutuhan, maka fungsi tubuh untuk mengendalikan produksi hormon akan menurun. Kondisi ini dapat memicu peningkatan kadar fosfor dan penurunan kadar kalsium dalam darah (hipokalsemia).
3. Diabetes yang tidak terkontrol
Diabetes juga bisa menjadi penyebab penumpukan fosfor dalam tubuh. Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan tingginya kadar gula darah yang dapat memicu kerusakan organ tubuh, salah satunya adalah ginjal (nefropati diabetik). Penderita diabetes juga berisiko mengalami komplikasi berbahaya yang disebut diabetik ketoasidosis.
Beberapa komplikasi diabetes tersebut kemudian akan menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya penumpukan fosfor dalam tubuh.
Selain beberapa kondisi yang telah disebutkan di atas, ada beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan penumpukan fosfor dalam tubuh, di antaranya:
- Kelebihan vitamin D
- Infeksi serius di seluruh tubuh (sepsis)
- Cedera berat
- Rhabdomyolisis
Mewaspadai Tanda-Tanda Penumpukan Fosfor dalam Tubuh
Kadar forfor yang meningkat dalam tubuh seringkali tidak menunjukkan gejala yang khas. Tanda dan gejala yang muncul justru berasal dari penyebab yang memicu terjadinya hiperfosfatemia atau jika sudah menimbulkan kerusakan organ tubuh.
Jika hal tersebut terjadi, penumpukan fosfor dapat menunjukkan beberapa gejala, seperti:
- Mual dan muntah
- Tubuh terasa lemas
- Sesak napas
- Gelisah dan susah tidur
- Nyeri tulang dan sendi
- Otot kaku
- Nafsu makan berkurang
- Kulit gatal-gatal dan kemerahan
- Kesemutan
Jika mengalami beberapa gejala di atas, terlebih jika memiliki penyakit penyerta yang sudah disebutkan sebelumnya, maka Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Untuk mengatasi penumpukan fosfor, dokter akan mengobati penyakit penyertanya terlebih dahulu. Selain itu, dokter mungkin akan menyarankan pola makan atau diet tertentu untuk membatasi jumlah fosfor yang dikonsumsi.
Sumber: alodokter.com
Edit by: Risma Andira