Yagin, Jakarta – Bertepatan dengan pendataan ulang pasien gagal ginjal yang menjadi binaan, Yayasan Ginjal Indonesia memberikan santunan berupa uang kepada pasien anak dan lansia yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ketua Yayasan Ginjal Indonesia, A. Syaihul Hady, menyampaikan bahwa santunan tersebut diberikan sebagai tanda lolos verifikasi bagi pasien gagal ginjal binaan Yayasan Ginjal Indonesia tahun 2022.
“Lebih tepatnya bukan binaan, kami menyebutnya Sahabat Ginjal Indonesia. Jadi sejak tahun ini kami mendata ulang, baik pasien yang sudah lama bergabung dengan Yagin maupun pasien yang baru bergabung,” ujarnya, saat ditemui di kantor Yayasan Ginjal Indonesia, Rabu (09/03).
Menurut Hady, sementara ini ada 51 pasien gagal ginjal yang sudah lolos verifikasi. Tentu untuk lolos verifikasi ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi, salah satunya berlatar belakang keluarga tidak mampu atau yatim, dan harus anak-anak di bawah 17 tahun atau lansia di atas 50 tahun.
“Ada yang dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera, dan lainnya. Target kami se-Indonesia. Kedepannya untuk bantuan-bantuan dari Yagin, kami akan memprioritaskan pasien yang sudah lolos verifikasi menjadi anggota Sahabat Ginjal Indonesia ini, dari pada pasien lain meskipun tahun-tahun sebelumnya sudah pernah menjadi bagian dari Yayasan Ginjal Indonesia. Ya kalau ada pasien-pasien sebelumnya tidak mau mendaftar tahun ini, berarti sudah tidak berharap bantuan dari kami. Karena ini program yayasan tahun ini yang harus dijalankan,” jelasnya.
Ahmad Budi Suparman, pasien HD RS Caritas Palembang, mengaku sangat terbantu, senang dan bersyukur, karena Yagin dapat memberikan informasi dan edukasi melalui seminar tentang gagal ginjal dan cara merawatnya. “Semoga Yagin semakin besar, maju dan mampu memberikan manfaat lebih bagi pasien gagal ginjal,” ucap Suparman.