
Jakarta, Yagin.co.id – Pernahkah kita berpikir, perlengkapan medis yang kita gunakan apakah sesuai standar dan merek atau malah berstandar namun “kaleng-kaleng”? malah, lebih penting merek atau standar fasilitasnya?
Dengan membayar mahal, pengobatan dan fasilitas yang kita terima di Rumah Sakit ternama khususnya seharusnya bisa memberikan nilai lebih.
Tidak terlalu baru-baru amat, sekitar tahun 2018 teknologi terapi medis yang biasa dikenal Hemodialisa/ Hemodialisis atau alat cuci darah ini kabarnya, menghabiskan ratusan juta rupiah untuk sekali pengadaan. Teknologi ini digunakan untuk memompa dan mengatur pergerakan darah ke bagian ginjal. Dikutip dari pasiensehat.com, fasilitas yang diberikan mesin hemodialisis berbeda-beda sesuai dengan mereknya.
Pertama, perbedaannya terdapat pada fasilitas Ultrafiltration (UF) Profile, Na Profile.
Kedua, pada tampilan penghitungan Kt/v dan total blood volume.
Ketiga, minimum UF bila terjadi emeregency. Keempat, injeksi bolus yang terpantau. Dan kelima, sensitivitas sensor yang berbeda-beda.
Akan tetapi, yang sebenarnya sangat berperan dalam hemodialisis antara lain kualitas air Reverse Osmosis (RO). Kemudian tabung dialiser yang digunakan serta cairan dialisat yang digunakan.
Jadi, apapun merek mesin hemodialisisnya akan sangat percuma jika tidak ditunjang dengan kualitas RO, Dialiser dan cairan Dialisat yang memadai.
Saat ini, merek mesin hemodialisis yang secara kualitas dan lengkap dengan standar prosedural pelayanan ialah merek Fresenius tipe 5008B, dinilai memiliki hemodial Filtration terbaik.
Selanjutnya, Bbraun Dialog+, sangat terkenal dengan “keramahan” mesinnya terhadap pasien. Lalu, Nxstage merupakan portable dyalisis machine, salah satu mesin dialisisnya bisa di bawa karena sistem portablenya.
Menurut Kepala Seksi Diklat dan Penyuluhan RS Idaman Kota Banjarbaru, Harun Arrasyid, mesin Hemodialisa di tempatnya menggunakan merek Bbraun Dialog+. Dimana semua fasilitas seperti kualitas RO, Dialiser dan cairan Dialisanya semua menggunakan kualitas terbaik.
“Alatnya itu dari Jerman,” ucapnya saat diwawancara, Kamis (9/4).
Dalam sepekan, 12 unit alat hemodialisa di RS Idaman Kota Banjarbaru tambahnya, dapat melakukan prosesi cuci darah sebanyak 140 pasien. Mulai dari pukul 07.00 wita sampai pukul 19.00 wita.
“Selama 12 jam ada satu kali pergantian perawat yang menangani pasien saat sedang cuci darah,” pungkasnya.
Sumber:Redaksi8.com
Editor by: Sarmin